Outing ke Bandung TV dan Taman Lalu Lintas


Dari parkiran atas, kita berangkat jam 9 menuju ke kantor Bandung TV di Jl. Sumatera. Di sana kita disambut oleh Pak Wisnu yang langsung membawa kita ke ruang studio. Di studio inilah acara berita direkam.

Ketika masuk, anak-anak langsung melihat mbak penyiar yang sedang siaran berita. Lalu dijelaskan oleh Pak Wisnu, bagaimana prosesnya sampai rekaman gambar di studio bisa sampai ke tv di rumah kita.
Jadi, gambar yang diambil kamera, lalu masuk ke tv-tv di master room, terus langsung dikirim oleh antena pemancar di luar menuju ke menara pemancar di Lembang. Nah, dari sana baru dipancarkan oleh menara yang beradius pancar 5 km ini, ke rumah masing-masing. Oh gitu toh, anak-anak menyimak penuh konsentrasi.

"Terus Pak, gimana prosesnya sampai berita kebakaran misalnya, bisa sampai disiarkan?" tanya Bu Zulfa. "Kalau ada kejadian seperti itu, Bandung TV akan mengirim reporter dan cameraman untuk meliputnya. Nanti kaset berisi gambar kejadian akan diedit di editing room untuk memilih gambar yang bagus. Habis itu, dibuat naskah berita yang akan dibacakan penyiar. Begitu ceritanya." jelas Pak Wisnu lagi sambil memperlihatkan naskah berita yang dibaca oleh penyiar.
"Nah, anak-anak inilah yang namanya nas...." potong Pak Wisnu. "si...." sambar Kelana. He, he... ketawa semua deh anak-anak. Kelana udah laper yah, ingetnya nasi aja? Kelana nih emang iseng berat, sampai sempat nyobain jadi penyiar, Tapi bukannya nyiarin berita malah cuma duduk berputar-putar aja di kursi putarnya mbak penyiar. He, he...


Di luar kantor, kita juga melihat mobil Bandung TV yang digunakan untuk meliput. Di dalamnya juga ada tempat mengedit dan menyiarkan gambar langsung ke kantor. Antena pemancar TV yang berwarna oranye juga terlihat menjulang tinggi. Terus, ada juga 2 antena parabola kecil berwarna putih untuk mengirim gambar lewat satelit.

Akhirnya jam 12, kita semua masuk mobil untuk kembali ke SAB lagi. Sampai outing berikutnya, teman-teman...

Comments