Alyssa : Outing ke Suhuf Paper
Hari Jumat, 10 Agustus 2007, Alyssa dan teman-teman di TK Avicenna berkunjung ke Suhuf Paper. Letaknya di daerah Sadang Serang, tepatnya didepan SMA Nasional. Kita harus menyusuri gang yang lumayan berkelok-kelok untuk sampai ke sana. Karena nggak ada petunjuknya sempat juga kita nyasar sampai ke Salon Humaira. He, he...
Sampai di Suhuf Paper, kita disambut oleh pemiliknya dengan hangat. Di lapangannya yang luas, terlihat kertas-kertas yang sedang dijemur dengan cara diangin-anginkan digantung. Di tengah lapangan sudah disiapkan meja untuk demonstrasi pembuatan kertas. Anak-anak bisa ikut mencoba lho, seru kan !
Anak-anak berkumpul dengan teratur di depan meja. Mereka mendengarkan penjelasan tentang bahan dan cara pembuatan kertas. Ternyata bahan-bahannya ada beberapa macam. Ada kertas koran, merang padi dan serat pisang yang sudah dikeringkan. Serat pisang dan merang tersebut direbus sampai lunak, lalu diberi pemutih kalau ingin kertasnya putih. Baru setelah itu dihancurkan dengan blender dan diberi pewarna sesuai keinginan. Setelah itu baru deh dicetak sesuai bentuk kertas, dipress dan terakhir dijemur. Jadilah kertas. Mudah yah caranya....
Kali ini anak-anak mencoba membuat kertas berbahan kertas koran. Masing-masing mendapat 1 lembar koran untuk dicabik-cabik menjadi potongan kecil. Setelah itu direndam dalam ember berisi air. Lalu diblender dan dicetak serta dipress di atas papan, lalu dijemur di bawah sinar matahari. Wah, anak-anak semangat sekali mencoba. Berpasang-pasangan mereka mencetak kertas dari bubur kertas yang sudah diblender.
Alyssa dan Adira berpasangan mencetak kertas dari bubur serat pisang, sementara yang lainnya bekerja dengan bubur kertas koran yang baru saja dibuat. Setelah dipress, terlihat kalau hasil kertas dari bubur koran warnanya abu-abu, sedangkan kertas dari serat pisang warnanya krem. Kalau ingin membuat kertas dengan warna lain, bubur kertas dicampur dulu dengan pewarna dan air hangat sebelum dicetak.
Jenis kertas daur ulang itu banyak lho. Cantik-cantik lagi. Ada yang dibuat dengan taknik batik, sehingga tercetak gambar-gambar seperti kupu-kupu misalnya. Malah ada juga yang berhias daun dan bunga. Daun kelengkeng, bambu, asparagus dan ilalang sering digunakan untuk mempercantik desain kertas. Bunga matahari kuning dan bougenvil ungu juga dipakai lho!
Selesai praktek, anak-anak laper nih. Snack time dulu, ah! Setelah kenyang, bagai batere yang abis di-recharge, anak-anak semangat lagi. Mereka mainin ikan yang ada di kotak kecil. "Jangan digituin dong, ntar ikannya meninggal lho!" cegah Caca waktu lihat temannya mengobok-ngobok si ikan. Bener deh, beberapa saat kemudian ikan mungil nan malang itu dah tergeletak lemas. Stress kali dia....
Akhirnya, kita pamit pulang deh! Sebagai oleh-oleh, masing-masing anak mendapatkan 2 lembar kertas daur ulang yang cantik dan berwarna-warni. Terima kasih....
Sampai di Suhuf Paper, kita disambut oleh pemiliknya dengan hangat. Di lapangannya yang luas, terlihat kertas-kertas yang sedang dijemur dengan cara diangin-anginkan digantung. Di tengah lapangan sudah disiapkan meja untuk demonstrasi pembuatan kertas. Anak-anak bisa ikut mencoba lho, seru kan !
Anak-anak berkumpul dengan teratur di depan meja. Mereka mendengarkan penjelasan tentang bahan dan cara pembuatan kertas. Ternyata bahan-bahannya ada beberapa macam. Ada kertas koran, merang padi dan serat pisang yang sudah dikeringkan. Serat pisang dan merang tersebut direbus sampai lunak, lalu diberi pemutih kalau ingin kertasnya putih. Baru setelah itu dihancurkan dengan blender dan diberi pewarna sesuai keinginan. Setelah itu baru deh dicetak sesuai bentuk kertas, dipress dan terakhir dijemur. Jadilah kertas. Mudah yah caranya....
Kali ini anak-anak mencoba membuat kertas berbahan kertas koran. Masing-masing mendapat 1 lembar koran untuk dicabik-cabik menjadi potongan kecil. Setelah itu direndam dalam ember berisi air. Lalu diblender dan dicetak serta dipress di atas papan, lalu dijemur di bawah sinar matahari. Wah, anak-anak semangat sekali mencoba. Berpasang-pasangan mereka mencetak kertas dari bubur kertas yang sudah diblender.
Alyssa dan Adira berpasangan mencetak kertas dari bubur serat pisang, sementara yang lainnya bekerja dengan bubur kertas koran yang baru saja dibuat. Setelah dipress, terlihat kalau hasil kertas dari bubur koran warnanya abu-abu, sedangkan kertas dari serat pisang warnanya krem. Kalau ingin membuat kertas dengan warna lain, bubur kertas dicampur dulu dengan pewarna dan air hangat sebelum dicetak.
Jenis kertas daur ulang itu banyak lho. Cantik-cantik lagi. Ada yang dibuat dengan taknik batik, sehingga tercetak gambar-gambar seperti kupu-kupu misalnya. Malah ada juga yang berhias daun dan bunga. Daun kelengkeng, bambu, asparagus dan ilalang sering digunakan untuk mempercantik desain kertas. Bunga matahari kuning dan bougenvil ungu juga dipakai lho!
Selesai praktek, anak-anak laper nih. Snack time dulu, ah! Setelah kenyang, bagai batere yang abis di-recharge, anak-anak semangat lagi. Mereka mainin ikan yang ada di kotak kecil. "Jangan digituin dong, ntar ikannya meninggal lho!" cegah Caca waktu lihat temannya mengobok-ngobok si ikan. Bener deh, beberapa saat kemudian ikan mungil nan malang itu dah tergeletak lemas. Stress kali dia....
Akhirnya, kita pamit pulang deh! Sebagai oleh-oleh, masing-masing anak mendapatkan 2 lembar kertas daur ulang yang cantik dan berwarna-warni. Terima kasih....