Thursday, May 31, 2007

Adin & Alyssa : Trial at Rapid Reader

Saban mau ke BSM atau ke Hendra minjem buku, pasti lewat Jl. Bengawan. Nah, di jalan itu bercokollah gedung Rapid Reader yang lucu banget. Lucu soalnya dinding luarnya dilukisin. Penasaran bagaimana dalemnya yah?

Akhirnya Bunda telepon deh, nanyain bisa trial gratis nggak. Wah, bisa ternyata. Ya udah, hari Jumat sore tanggal 4 Mei 2007 jam 4, Adin dan Alyssa nyoba ke sana. Mama ikut juga, lho. Soalnya berhubung nggak ada mobil, Bunda minta tolong jemput Pak Sori yang abis njemput Mama pulang kantor. Jadi sekalian pulang ke Ciwulan gitu!

Menurut websitenya, metode pengajarannya pake sistem phonic yang nggak lazim diajarin di sekolah-sekolah Indonesia. Jadi instead of ei-bi-si (nama huruf), diajarin ae-beh-keh (bunyi huruf). Contohnya kaya di Starfall. Kebetulan, anak-anak lagi hobi banget main di Starfall.

Menurut Bunda sih, sistem phonic lebih ribet daripada sistem whole language yang dulu Bunda pelajari. Soalnya bahasa inggris itu kan pronounciation-nya nggak konsekuen, contohnya kadang u dibaca a (umbrella) kadang dibaca yu (uniform). Kenapa sih nggak bahasa Indonesia aja yang jadi bahasa internasional. Segitu gampangnya bahasa Indonesia...

Dengan uang pendaftaran 500 ribu, peserta kursus mendapat buku dan kaos. Uang kursusnya sendiri 275 ribu per 2 kali pertemuan @ 1.5 jam. Gurunya ada 3 orang, dengan murid sekitar 80 anak. Tapi setiap kelas maksimum 6 anak/orang. Oh iya, anak yang daftar harus berusia antara 3-12 tahun. Yang ditekankan memang kemampuan baca dan tulis. Jadi anak yang belum bisa nulis juga bisa sekalian belajar nulis di sini. Ada 4 level, dan setiap level kira-kira makan waktu 1 tahun.



Karena diperuntukkan buat anak-anak, suasana belajarnya dibikin fun banget. Setiap kelas (ada 5 kelas) dilukis dengan tema tersendiri. Ada kelas cowboy Amerika, kerajaan, musik, Mesir. Lucu banget deh... Terus ruang depannya juga dilengkapi perpustakaan mini serta perosotan. Asyik....

Read more...

Wednesday, May 30, 2007

Outing ke Gelanggang Samudra Ancol

Lesson plan bulan April kan temanya hewan, jadi pada hari Kamis, 26 April 2007, TK B outing ke Gelanggang Samudra - Ancol. Semua anak TK B (12 orang) ikut didampingi orang tua masing-masing. Pak Soleh, Bu Zulfa dan Pak Eko tentu saja turut serta. Total rombongan yang berangkat berjumlah 38 orang.

Jadwalnya, semua berkumpul di parkiran Dago Tea House pukul 05.30. Yang pertama datang Ikhsan, lho! Kata Bundanya, Ikhsan begitu semangat sampai jam 04.00 pagi udah bangun dan langsung siap-siap. Berikutnya Adin, lalu Bu Zulfa bersama Yudo, diikuti oleh teman-teman lain. Seharusnya kami berangkat jam 06.00 tapi molor setengah jam menunggu yang telat datang.

Di bis, sebagian anak-anak bikin "kubu" di belakang sama Bu Zulfa, main tebak-tebakan. Sementara Yudo, Ikhsan, Bryan, dan Kelana di depan nonton VCD Ultraman-nya Yudo.

Mendekati kemacetan di pintu tol Pondek Gede, Pak Soleh mengumpulkan anak-anak buat main tebak-tebakan hewan. Yang tebakannya benar dapat hadiah.

"Sebelum menebak, kalian harus menanyakan ciri-ciri hewan tersebut. Nanti Pak Soleh menjawab 'ya' atau 'tidak'. Kalau kira-kira sudah jelas ciri-cirinya, baru kalian tebak nama binatangnya, ya." jelas Pak Soleh.

"Ciri-ciri itu apa sih, Pak Soleh?" tanya Haikal yang duduk di pangkuan Pak Soleh."Ciri-ciri itu misalnya apakah hewan itu berkaki 4, atau apakah hewan itu hidup di darat, atau apakah hewan itu makan rumput. Begitu." urai Pak Soleh lagi.

Anak-anak langsung semangat nebak deh! Soalnya yang benar tebakannya, dapet hadiah yang dibungkus koran. Nggak perlu takut nggak kebagian hadiah, soalnya yang udah dapet hadiah nggak boleh nebak lagi. Tapi boleh mbantuin temennya dengan cara menanyakan ciri-ciri hewan yang harus ditebak.

Pertanyaan favoritnya anak-anak adalah "Apakah berkaki empat?". Wah, anak-anak hebat deh. Semua teka-teki Pak Soleh bisa dijawab bareng-bareng. Siplah...

Selesai tebak-tebakan, giliran Pak Soleh memainkan gitar mengiringi anak-anak bernyanyi. Lagu andalan anak-anak? Apalagi kalau bukan "Memandang langit dari atas bukit..." Anak-anak Sekolah Alam gitu lho. Yah lagunya tentang keindahan alam dong...

Tak terasa, bus semakin mendekati Ancol. Di pintu gerbang, Bunda Yudo turun untuk mengurus tiket masuk. Kalau rombongan, masuk ke Ancol dapat potongan harga. Yang asalnya bayar 50.000 (tiket masuk Ancol + tikel Gelanggang Samudra) jadi 40.000 saja. Lumayan kan?

Pk 09.30, bus sampai tepat di depan di Gelanggang Samudra. Anak-anak berbaris masuk dengan tertib sambal membawa tiket masuk yang dibagikan oleh Bunda Yudo. Wah, arsitektur Gelanggang Samudra yang baru direhabilitasi ini memang bagus banget!

New Gelanggang Samudra Ancol adalah theme park yang terdiri dari tiga kawasan, yaitu 1001 Night Legends, Aztec Land & Carribean Adventures. Pada Kawasan 1001 Night Legends, kita diajak berpetualang memasuki cerita 1001 malam, menikmati bangunan-bangunan, pedestrian & sarana penunjang yang bergaya jaman Abbasyah, salah satunya adalah "Wahana Sea Catle".

Di dalam wahana-wahana ini kita dapat menyaksikan kecerdasan dan ketangkasan lumba - lumba dalam melakukan berbagai macam atraksi yang dikemas dalam cerita "Aladin dan Putri Yasmin", dan aksi singa laut dalam cerita "Magical Sea Lion".

Di Kawasan Aztec Land, kita diajak berpetualang ke zaman keemasan Suku Aztec, dimana terdapat "The Pyramids" yaitu pyramid suku Aztec seluas 2.200m2, tinggi 25 meter dengan ornament khas, didalamnya terdapat "Sinema 4-D" terbesar di Asia Tenggara, dan pertama di Indonesia.

Sedangkan kawasan Carribean Adventures akan mengajak pengunjung menikmati wahana permainan interaktif yang berbasis air & petualangan dalam kehidupan bajak laut di negri Karibian pada masa abad pertengahan.

Pentas Aneka Satwa yang terletak di sisi kanan gerbang ternyata sudah memulai pertunjukannya. Jadilah kami menonton aksi binatang-binatang yang pintar. Beruang tampil bertepuk tangan, memakai kalung, naik sepeda, naik mobil, bermain gitar dan bermain bola. Orang Utan berjoget, bertepuk tangan, naik sepeda dan memakai baju sendiri. Lingsang (Kucing Air) sanggup menaikkan bendera, membuang sampah ke tempatnya, berjualan bakso, menari Jaipong, bermain bola basket dan mendorong bulldozer.

Kelar aksi satwa lucu, kami menuju ke pentas singa laut. Ada 3 ekor singa laut yang pentas. Mereka menyambut penonton dengan memberi salam lewat gerakannya yang khas, atraktif, seolah-olah tahu dirinya adalah seorang bintang. Lalu, mereka tidur, mencuci muka, menaikkan bendera dan bertepuk tangan. Juga membuat tiga lingkaran, mengambil gelang dalam air, memakai payung, bermain bola dan menggendongnya.

Selanjutnya giliran pentas lumba-lumba. Di kolam berkedalaman 6 meter dengan auditorium berkapasitas 2.500 orang, 36 ekor lumba-lumba terlatih akan menyapa kita, lewat kelucuan, keakraban dan keanehannya, serta siap memperagakan kecerdasan dan ketrampilan mereka. Dengan berat rata-rata 90 kilogram dan panjang 2 meter, di bawah bimbingan pelatih yang berpengalaman, lumba-lumba akan membuat lingkaran tiga, berhitung, dan yang paling fantastis dan mendebarkan, ketika dengan tangkasnya mereka melompat melewati gelang api.

Saat pertunjukan, hanya 2 lumba-lumba yang beraksi. Mungkin show-nya gantian kali, supaya lumba-lumbanya nggak cape. Anak-anak semangat banget waktu ditawarin naik di atas boat yang ditarik lumba-lumba!

Selain lumba-lumba, ada juga 2 paus putih atau beluga yang tergolong hewan langka, lho! Si Owen dan Nyun-Nyun namanya. Keduanya berasal dari Rusia. Paus putih adalah jenis paus yang paling cerdas dan penting dalam kemiliteran karena memiliki sonar pendeteksi ranjau. Wah, dahsyat kan!

Beluga juga dikenal sebagai "Kenari Laut" berkat suaranya yang mencicit dan melengking. Nyanyiannya juga sempat dipertunjukkan kepada pengunjung kali ini. Oh iya, katanya paus putih itu saat lahir kulitnya berwarna hitam atau coklat. Dalam waktu lima tahun, baru berubah jadi putih. Wah, pake kosmetik whitening merk apa ya? He, he, he...

Terakhir, kita nonton Sinema 4D yang merupakan pertunjukan film 3 dimensi yang ditambah dengan berbagai Special Effects seperti hembusan angin, cipratan air, getaran & gerakan tempat duduk, kabut & bau - bauan. Penggunaan special effect ini disesuaikan dengan jalan cerita sehingga akan menambah sensasi yang luar biasa dan dapat membawa kita ikut terlibat langsung dalam petualangan seru dalam film yang kita saksikan. Oh iya, untuk menontonnya kita memerlukan kacamata khusus yang dipinjamkan sebelum memasuki sinema.

Sinema 4-D diputar dalam "The Pyramids" yaitu pyramid suku Aztec seluas 2.200 m2, tinggi 25 meter dengan ornament khas, memiliki kapasitas 304 tempat duduk dan layar setinggi 14 x 24 meter dimana film berasal dari Belgia, sedangkan teknologi kursi & special effects berasal dari Austria dan diperuntukkan untuk semua usia.

Saking banyaknya penonton, rombongan SAB pun terbagi 2. Jadi yang nonton duluan menunggu rombongan berikutnya yang masih di dalam piramid, sambil makan siang. Sebagian anak pun memanfaatkan waktu untuk mencoba beragam wahana permainan seperti Wahana Ubur-Ubur (Baloon Race) dan Wahana Laga-logon (Kiddy Bumper Car).

Hujan yang sempat turun, tidak menghalangi anak-anak "terbang" bersama balon terbang yang mengasyikkan sekaligus cukup memusingkan. Bahkan, saking asyiknya bermain bumper car, anak-anak ada yang memainkannya berkali-kali! Untungnya berlaku tiket terusan. Jadi mau berapa kalipun bermain, yah tidak perlu membeli tiket lagi. Asyik kan!

Untuk menyempurnakan perjalanan kali ini, nggak afdol dong udah di Ancol tapi nggak nyobain berenang di laut. Jarang-jarang kan anak-anak gunung main di laut!

Akhirnya, anak-anak pun mencemplungkan diri dengan suksesnya ke laut. Rintik-rintik hujan yang turun dan mengusir pengunjung lainnya, tidak mampu membuat anak-anak SAB berhenti main. Malah makin asyik, pantainya jadi sepi dan lega!

Puas bermain air, anak-anak pun mandi di pancuran dekat pantai. Kemudian jam 5.00 sore, rombongan berkumpul kembali di bus untuk pulang ke Bandung. Huaaah... cuapek juga nih, tapi seneng bangeeeeet.....


Read more...

Lilypie 2nd Birthday Ticker Lilypie 5th Birthday Ticker Lilypie 6th to 18th Ticker DaisypathNext Anniversary Ticker DaisypathAnniversary Years Ticker

About me

  • I'm Nadia
  • From Bandung, West Java, Indonesia
  • I'm mom of 3 kids, enjoys reading, story telling, traveling and recently digi-scrapping. I live in Bandung - Indonesia and currently work as a part time teacher. I hope in this blog I can share my love for scrapbooking to all digi-scrapper out there. And if you like some Quick Pages, you can grab them in in my Freebies section...
My profile

Shoutbox