Monday, April 16, 2007

Spicy Story : Alyssa - Yummy Strawberry

Di Ciwulan, Mama baru datang belanja dari toko Yogya. Mama beli sepak strawberry yang bikin Alyssa kepengen. Dia memang hobi buah yang asem-asem.

"Alyssa mau stobeli, Ma."
"Strawberrynya belum begitu mateng, Al. Tunggu dulu yah sampai mateng." kata Mama sambil mulai memasukkan segala belanjaannya ke kulkas. Termasuk juga si strawberry yang bikin ngiler.

Alyssa balik lagi deh ke depan TV, nonton Barney. Nggak berapa lama, Alyssa balik lagi ke depan kulkas. Dia buka kulkas dan langsung duduk selonjor di depan kulkas yang terbuka. Diam saja di situ sambil memandangi isi kulkas.

Bunda heran. Biasanya abis ngambil sesuatu di kulkas pasti Alyssa langsung nutup kulkas. Kok ini malah ngetem di depan kulkas yang kebuka. Apa nggak kedinginan itu anak?

"Al, ngapain di depan kulkas? Dingin kan?" tanya Bunda
"Alyssa mau nungguin stobelinya mateng, Bun." jawab Alyssa kalem.

He, he, he... Alyssa pikir matengnya strawberry itu secepat matengnya telor yang lagi digoreng di dapur kali yah. Ditungguin bentar bakal mateng. Sampai bela-belain nungguin di depan kulkas yang dingin. Walhasil, entah karena si kulkas atau bukan, besoknya bangun pagi Alyssa pilek dengan suksesnya.

Read more...

Spicy Story : Adin - Mak Nyuss...

Suatu malam, pulang dari Ciwulan, kita mampir ke warung bajigur di jalan Cilaki. Ini atas request Adin, yang demen banget makan nangka goreng sama minum bajigur. Kalau kemarin kita nyobain warung yang di sebelah HDL (gorengannya gede2, masih pada anget dan enak banget), sekarang kita nyobain waring yang di sisi satunya. Gorengannya lebih kecil sih, tapi lumayanlah.

Bunda sama Acha duduk, sementara Ayah dan Adin ngambil gorengan. Alyssa? Maksud hati mau ikutan Bunda duduk, tapi kesandung kursi dan jatuh dengan suksesnya. Nangis? Ya, of course gitu lho... Tapi begitu makanan dateng, diem deh dia.

Begitu gorengan dan bajigur udah terhidang di hadapannya, Adin langsung action.
"Pemirsa, sekarang saya sedang berada di warung Cilaki. Saya membeli nangka goreng dan bajigur. Ini dia, pemirsa." kata Adin. Ceritanya lagi syuting Wisata Kuliner nih!
"Saya akan mencobanya sekarang ya pemirsa." tambah Adin lagi sambil mulai makan nangka gorengnya.
"Wah, enak banget, enak banget. Kerasa sekali nangkanya. Mak nyussss...." Adin berkomentar bak Bondan Winarno cilik.

Alyssa niruin juga dong.
"Kelasa sekali nangkanya. Enak banget, enak banget.... he, he, he!" ketawa sendiri dia. Dasar anak-anak....

Read more...

Tuesday, April 10, 2007

Spicy Story : Alyssa - Beware of Evil Bacteria!

Suatu hari, sebelum bobo, Bunda seperti biasanya membacakan cerita buat Adin dan Alyssa yang udah manis berbaring di kamar tidur. Memang Bunda sengaja beliin buku ini biar kalo 2 anak itu lagi (pura-pura) lupa gosok gigi sebelum bobo, mereka tahu akibatnya.

Adin, seperti biasanya, antusias banget nanya bagian-bagian gigi. Adin juga ngomentarin gigi serinya Alyssa yang udah pada gigis. Sementara Alyssa cuma diam sambil asyik ngedot susu. Pas Bunda udah mau kelar bacanya, Alysssa tiba-tiba nangis.

"Kenapa, Al. Kok nangis sih?"
Pertanyaan Bunda nggak dijawab, Alyssa malah tambah keras nangisnya. Bunda letakin bukunya terus meluk Alyssa yang sesenggukan.

"Alyssa ada yang sakit yah?"
"Alyssa... takut... baktelinya jahat."
"Oh, Alyssa takut giginya dimakan bakteri yah? Yah, udah abis ini Alyssa gosok gigi yah, biar bakterinya nggak makan gigi Alyssa."
Alyssa manggut-manggut aja sambil masih nangis bombay. Terus dengan sukarela, abis susunya habis, gosok gigi di wastafel.

Besoknya, abis mandi pagi, Alyssa menghampiri Bunda dengan ceria. “Bunda, Alyssa udah gosok gigi. Nggak ada baktelinya kan.” pamer Alyssa. Wah, rupanya dia terinspirasi sama buku yang kemarin dibaca. Bagus deh!

Saking takutnya ada bakteri, setiap abis makan Alyssa langsung minta sikat gigi. Dihitung-hitung sampai 7 kali, Alyssa bolak-balik ke kamar mandi buat sikat gigi sendiri. Akibatnya, bajunya basah melulu deh ketumpahan air abis kumur.

Kalau dilarang karena keseringan, Alyssa langsung mewek dengan gaya khasnya, ndowerin bibir bawahnya. “Tapi nanti ada baktelinya gigi Alyssa.” Gitu protesnya sambil nangis. Alyssa... Alyssa...

Read more...

Spicy Story : Alyssa - New Shoes

Pas Mama ultah tanggal 8 April, abis tiup lilin di Ciwulan kita jalan-jalan ke Yogya Sunda. Wah, ternyata ada sale 1 hari saja. Kayanya dalam rangka menyambut ulang tahun Mama nih... he, he. Kebetulan sepatu Alyssa dah sempit, jadi sama Ayah dibeliin sepatu kets pink. Lumayan diskon 50%, dari 100 jadi 50 ribu. Saking sukanya, langsung dipake di tempat.

“Waw, Alyssa keren euy pake sepatu baru.” komentar Bunda. Terus pamer deh Alyssa ke Mama, “ Mah, sepatu Alyssa kelen kan.” Sambil pamer, satu kakinya diangkat buat nunjukin sang sepatu pink. Mama yang lagi bayar belanjaan nggak gitu ngeh. Ganti sasaran deh Alyssa.

“Kelen kan sepatu Alyssa.” Kata Alyssa sambil nunjukin kakinya ke mas-mas pengangkut barang belanjaan yang ngetem di samping Mama. Si mas cuman senyum-senyum saja ditodong Alyssa buat ngasih pujian.

Terus Alyssa lompat ngehadang pejalan kaki.”Liat, sepatu Alyssa kelen kan.”. Bapak-bapak berkumis yang lewat, cuek aja nerusin perjalanannya. Beda sama ibu-ibu di belakangnya yang agak interest sama sepatu barunya Alyssa. He, he... kayanya Alyssa bisa keep on going pamer sepatu di situ deh kalo nggak diajakin Ayah pulang.

Read more...

Spicy Story : Adin - Branch Office

Suatu hari, Adin diajak Bapak ngambil uang ke bank. Sampai di sana, Adin langsung mempraktekkan kebisaan membacanya.”Kan..tor ca..bang pen...ban...tu.” begitu eja Adin.

Langsung Adin protes sama Mama,”Mah, kok Bapa ngambil uangnya di sini. Ini kan buat pembantu ngambil uang. Bapa kan bukan pembantu!”. He, he...

Mama jawab.” Iya kan, Bapa pembantu direktur di kantor, jadi boleh ngambil di sini.”

Adin protes lagi, “Salah Ma. Bapa itu direkturnya para pembantu. Jadi uangnya pembantu, Bapa ambilin di sini. Iya kan, Ma...?”

Mama jawab,” Iya deh. Terserah Adin aja...”

Read more...

Alyssa : Favourite Books

Menjelang umur 3 tahun, Alyssa makin interest ndengerin Bunda mbacain cerita buat dia. Yang biasanya dia nimbrung ndengerin Bunda bacain buku buat Adin, sekarang Alyssa punya waktu sendiri buat dibacain buku. Setiap Selasa dan Kamis kan Alyssa nggak sekolah, jadi dia siap nodong Bunda buat mbacain cerita kesukaannya. Selain itu, setiap pulang sekolah juga kan Alyssa selalu pinjam buku dari PG-nya, jadi sebelum bobo siang Bunda bacain dulu buku pinjamannya.

Buku-buku awal yang disukainya adalah buku bergambar yang gambarnya bisa dibuka (Lift the Flap Book). Pada tahap ini, jalan cerita belum terlalu diperhatikan. Yang penting Alyssa mengenali tokoh-tokoh cerita (biasanya binatang) dan bersemangat membuka-buka gambarnya. Dari sini juga Alyssa menghafal nama-nama binatang baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Gambarnya memang colourful banget dan covernya hard sehingga nggak cepet rusak kalau sering dibuka-buka. Lift the Flap Book ini ada 12 seri, kita baru ngoleksi 10. Alyssa sukanya semuanya dibaca bergantian baru ganti ke seri buku lain.

Seri buku berikutnya adalah buku bilingual bergambar yang terdiri dari 4 seri : Smiley Shark, Clumsy Crab, Mo Monkey dan Fidgety Fish (yang terakhir ini belum punya). Bukunya tipis sih, tapi gambarnya bagus banget and bahasa inggrisnya juga berima. Biasanya sebelum baca, Bunda nanya,” Alyssa mau pake bahasa indonesia atau inggris?”. Walaupun nggak ngerti bahasa inggris, tapi karena rimanya lucu buat didengar, dia tetap tekun ngedengerin dengan asyik. Sekali-sekali interupsi juga sih, “Bahasa inggelisnya hiu itu siak ya, Bun?”. Lucunya, kalau dia lagi niruin Adin pura-pura mbaca buku pake bahasa inggris, dia selipin kata-kata inggris yang dia tahu di antara bahasa “planetnya”. Jadi sambil membuka halaman buku, mulutnya komat-kamit, ”Semaili siak (=smiley shark) is abus kut ba ech o, bla.. bla.. bla..”

Berikutnya seri buku bilingual The Adentures of Lola and Woufi. Kita baru koleksi 5 buku dari total 7 buku, yang menceritakan pengalaman Lola dan anjingnya Woufi ini. Ceritanya emang khas anak-anak banget jadi Alyssa serasa jadi Lola-nya gitu. Kalau udah mulai baca ini, Alyssa baru berhenti setelah lima-limanya dibacain. Kering deh mulutnya Bunda... he, he... Eh, udah sampai buku terakhir, saking senengnya dia minta diulang dari awal lagi. Gempor deh Bunda....

Kalau seri buku bilingual Little Lily ini, asalnya hadiah ultah Alyssa yang ke-3 dari Tante Witri. Terimakasih ya Tan... Dari 8 buku, sudah 5 yang dikoleksi. Ceritanya fantasi banget sih : Little Lily in Flowerland, Fairyland, Mermaidland, Toyland, Bookland, etc. Terus, Lily tokohnya juga mirip dengan Alyssa yang rambutnya suka dikucir 2. Jadi kadang-kadang Little Lily-nya suka diganti dengan Little Alyssa. Sekarang kalo ke toko buku pasti hunting seri buku ini. Alyssa berambisi banget mau ngoleksi semuanya, sampai setiap baca dia pasti nginget-nginget seri Little Lily yang belum punya. Karena ceritanya juga pendek dan sederhana, buku ini juga jadi favorit Adin buat latihan membaca sebelum bobo.

Berikutnya, seri Sejuta Warna Pelangi. Dari 9 buku, tinggal 2 yang belum punya. Ilustrasinya lain dari yang lain, sehingga tampilan keseluruhannya ngegemesin banget. Bunda suka banget ngeliat gambar-gambarnya. Ceritanya juga unik-unik. Di Mau Lagi, Lagi, Lagi, tokohnya si Marty the Monster suka banget ngomong,”Mau lagi, Nek!”. Jadi setiap ceritanya sampai ke bagian itu, Alyssa selalu nimbrung bilang, “Mau lagi, Nek!”

Di Kapan Hujan Berhenti?, selain belajar banyak nama hewan juga belajar berhitung dan mencari tikus. Mencari tikus? Iya, di setiap halaman selalu ada figuran tikus yang nebeng bobo di kandang sapi. Alyssa suka banget giliran disuruh nyari di mana tikusnya. Kosa kata bahasa inggrisnya, baik buat hewan maupun warna juga otomatis nambah, karena sambil cerita Bunda suka nanyain Alyssa tentang isi ceritanya.

Seneng deh lihat perkembangannya Alyssa. Dulu kan pas masih kecil, Alyssa sama sekali nggak interest baca buku. Kalau Bunda mbacain Adin buku sebelum bobo, Alyssa malah loncat-loncat di tempat tidur terus lari-lari sekeliling kamar. Bikin Adin sebel, soalnya Alyssa berisik ngeganggu konsentrasi dia. Terus pas giliran Alyssa udah mulai interest liat gambar-gambar di buku, Adin keganggu lagi. Soalnya suka berantem pilih buku. Alyssa maunya yang banyak gambarnya, Adin maunya yang ceritanya panjang. Jadi setiap ketemu gambar pasti Alyssa komentarin dulu, padahal Adin udah pengen ndengerin terusan ceritanya. Nah, kalo sekarang sistemnya semua anak boleh milih bukunya sendiri sendiri terus Bunda bacainnya gantian. Everybody happy kan...

Setiap weekend, gantian Ayah yang bacain buku buat anak-anak. Setiap Jumat malam, cuman sama Alyssa aja, abis Adin kan nginep di Ciwulan. Ngeliat ayah pulang, Alyssa langsung ngangkut setumpuk buku terus nodong Ayah buat baca. Ayah yang cape karena baru balik dari Jakarta biasanya nawar.
“Al, bacainnya 1 buku aja yah. Abis itu bobo.” tawar Ayah.
“Ya, ayah.” jawab Alyssa manis.
Begitu bukunya habis dibaca Alyssa langsung nyodorin 1 lagi.
“Lho, kan tadi janjinya 1 buku aja, Al.”
“Dua buku, kok. Ayah lupa kali...”
“Satu...”
“Dua...”
Yah, akhirnya Ayah ngalah deh. Kata Ayah,” Anakmu itu kecil-kecil manipulatif ya Bun.” Bunda cuman cengengesan aja dengernya.

Read more...

Adin : Favourite Books

Biar Adin hobi baca, Bunda mulai program A day a book. Jadi setiap hari, minimal Adin baca 1 buku. Sebelum tidur, antara jam 7-8 malam, Adin dan Bunda selang-seling baca buku. Biasanya kita janjian dulu, kalo Bunda baca 2 buku, Adin juga 2 buku. Tapi kalo Adin lagi seneng, dia bisa baca banyak buku sendiri lho! Bunda seneng deh liat Adin udah semakin lancar membacanya...

Mulainya sih dari buku cerita bergambar yang sederhana. Kebanyakan keluaran DAR! Mizan yang dalam satu halamannya hanya 2-3 kalimat, dengan huruf yang besar-besar. Judulnya Alhamdulilah, Aku punya hidung, mulut, rambut, dll. Begitu buku jenis ini sudah fasih, Adin beralih ke seri Subhanallah, Manusia bisa membuat ...... atau Subhanallah, Allah menciptakan ......, dengan tokoh utama Sali dan Saliha.


Favorit Adin sekarang adalah cerita berima seperti Kijang Riang, Kucing Naning, Semut Imut, dll. Bunda sering membacakannya sambil bernyanyi supaya rima-nya lebih enak didengar. Adin jadi ikut-ikutan membacanya sambil bernyanyi juga deh. Bahkan pas main ke Ciwulan, Bapa juga dipaksa mbaca sambil nyanyi. Pokoknya cuman Adin deh yang bisa naklukin Bapa... he, he...

Akhir-akhir ini, Adin mulai mencoba membaca buku bilingual. Seperti Little Lily atau The Adventures of Lola and Woufy. Kadang-kadang, untuk lucu-lucuan, Adin membaca kalimat bahasa inggrisnya juga dengan intonasi yang lucu sehingga Alyssa yang mendengarnya jadi ketawa. Buntut-buntutnya, Alyssa suka ikut pura-pura membaca Little Lily dengan bahas planet karangannya sendiri. He, he...

Jadi inget pas 2 tahun, buku perdana Adin judulnya Serigala dan Tujuh Anak Kambing. Kalo ditanya isi ceritanya bagaimana, Adin bilang,” Ibu cambingnya cedih coalnya kelanjang apelnya jatoh.” He, he... padahal karena anak kambingnya dimakan serigala. Soalnya gambarnya memperlihatkan ibu kambing yang kaget karena rumahnya berantakan sampai keranjang apel bawaannya jatuh. Sekarang bukunya dah kumel banget saking seringnya dibaca. Terus sampulnya juga dah ditempelin banyak stiker sama Adin. Iseng banget kan...

Favorit Adin selanjutnya adalah buku seri keluaran Tiga Raksa, Pak Badru Kebingungan. Sebenarnya Bunda sih yang jatuh cinta duluan sama buku yang unik ini. Adin senang banget nebak gambar yang terlihat cuma sebagian. Dikira gambar payung, ternyata gambar kap mobil yang lagi dicuci. Disangka gambar ular, ternyata ekor harimau yang melingkar di pohon. Lucu...

Warisan buku Bunda yang masih awet dan jadi kesukaan Adin adalah 6 buku seri Warga Hutan. Waktu kecil, Bunda demen banget sama buku-buku ini. Ilustrasinya bagus banget. Sampai sekarang, Tony Wolf sang ilustrator, tetap jadi ilustrator favorit Bunda. Ceritanya mengisahkan pengalaman warga hutan bertemu bajang, kurcaci, peri, raksasa dan naga. Sekarang buku ini dicetak ulang lho di Gramedia!

Selain Tony Wolf, Cicely Mary Baker dengan buku seri Flower Fairy-nya juga jadi favorit Bunda. Gambarnya cantik banget, bahkan supaya mirip dengan aslinya, sang ilustrator niru gambar tanaman dari ensiklopedi khusus flora. Nggak tau kenapa, Bunda suka buku dengan tema-tema peri dan makhluk fantasi lainnya. Anak-anak jadi ketularan deh... Sayangnya, Bunda cuman punya satu buku seri Flower Fairy. Pas hunting seri-seri selanjutnya di Gramedia, selalu kosong. Hiks, sedih...

Cerita nabi juga disukai Adin lho. Apalagi kisah nabi kan umumnya panjang-panjang dan seru, Adin jadi terlatih untuk berkonsentrasi dan bertanya kritis tentang isi ceritanya. Supaya nggak cape disuruh ngulang-ngulang cerita nabi, maka Bunda berinisiatif merekam kisah nabi di kaset. Jadi kalo Adin mau ndengerin, tinggal diputar ulang. He, he... pinter kan Bunda! Begitu juga dengan kisah-kisah mitologi Yunani dan Skandinavia yang panjang dan bertabur dewa, Bunda rekam juga di kaset. Bangsanya petualangan Perseus melawan Medusa atau Theseus menaklukkan Minotaurus atau 12 tugas-tugas Hercules, sering Adin dengerin sebelum bobo, kalau pas Bunda males cerita yang panjang.

Adin juga mulai tertarik dengan buku komik. Seri 3 Menit Belajar Pengetahuan Umum, yang tokoh utamanya siluman bernama Dingdong, selalu berhasil membuat Adin ketawa saking konyolnya dia. Seri buku komik ini terdiri dari 4 judul yang saling berdiri sendiri.

Adin memang sejak 3 tahun sudah belajar membaca pakai metode Raudhoh. Gurunya privat ngajar ke rumah, Bu Santi namanya. Sebenarnya lebih efektif kalau belajar sejak usia 4 tahun, karena lebih cepat. Tapi berhubung Adin senang banget dibacain cerita, jadi Bunda coba aja. Ternyata Adinnya suka tuh. Menjelang umur 4 sebenarnya dari ba-bi-bu-be-bo sampai za-zi-zu-ze-zo udah tamat, cuman masih suka lupa.

Akhirnya Bunda pakai buku lancar membaca, untuk mengingatkan pelajaran yang sudah lalu. Karena Ibu Santinya berhenti, jadi Bunda deh yang nerusin di tengah jalan. Memang harus sabar banget ngajarin anak membaca. Kadang udah gemes banget ngeliat Adin nggak apal-apal.

Kalau udah begini, langsung deh Bunda stop pelajarannya karena berarti Adin dah bosen dan nggak konsentrasi. Syukurlah pas Adin 5 tahun, buku ini tamat dan Adin bisa pindah membaca buku lain yang lebih menarik.

Adin, teruslah membaca ya, Nak.


Read more...

Thursday, April 05, 2007

Outing ke Bandung TV dan Taman Lalu Lintas

Hari ini, TK B outing ke Bandung TV dan Taman Lalu Lintas. Kok 2 yah? Sebenarnya ke Taman Lalu Lintas tuh harusnya 2 bulan yang lalu, sesuai dengan tema Alat Transportasi. Sedangkan ke Bandung TV harusnya sebulan yang lalu, karena temanya Alat Komunikasi. Tapi berhubung batal, jadi bulan April ini dirapel outingnya ke 3 tempat. Rencananya, sesuai dengan tema Hewan, outingnya mau ke Gelanggang Samudra Ancol. Jadi, ntar tunggu aja tanggal mainnya yah...

Sebelum pergi, kita briefing dulu di saung TK B. Bu Zulfa menjelaskan sedikit tentang Bandung TV dan berpesan agar anak-anak tidak ribut di sana. Pertanyaan penting yang diajukan Ozan adalah, "Kalau kita mau eo' di sana ada nggak Bu?". He, he... polosnya anak-anak...

Dari parkiran atas, kita berangkat jam 9 menuju ke kantor Bandung TV di Jl. Sumatera. Di sana kita disambut oleh Pak Wisnu yang langsung membawa kita ke ruang studio. Di studio inilah acara berita direkam.

Studionya cukup luas. Dindingnya dilapisi kain seperti karpet untuk meredam bunyi. Ada 5 lampu besar yang digantung di langit-langit studio. Studionya dibagi untuk acara bincang-bincang dan acara berita. Setiap acara punya dekorasi latar belakang yang berbeda.

Ketika masuk, anak-anak langsung melihat mbak penyiar yang sedang siaran berita. Lalu dijelaskan oleh Pak Wisnu, bagaimana prosesnya sampai rekaman gambar di studio bisa sampai ke tv di rumah kita.

Jadi, gambar yang diambil kamera, lalu masuk ke tv-tv di master room, terus langsung dikirim oleh antena pemancar di luar menuju ke menara pemancar di Lembang. Nah, dari sana baru dipancarkan oleh menara yang beradius pancar 5 km ini, ke rumah masing-masing. Oh gitu toh, anak-anak menyimak penuh konsentrasi.


"Terus Pak, gimana prosesnya sampai berita kebakaran misalnya, bisa sampai disiarkan?" tanya Bu Zulfa. "Kalau ada kejadian seperti itu, Bandung TV akan mengirim reporter dan cameraman untuk meliputnya. Nanti kaset berisi gambar kejadian akan diedit di editing room untuk memilih gambar yang bagus. Habis itu, dibuat naskah berita yang akan dibacakan penyiar. Begitu ceritanya." jelas Pak Wisnu lagi sambil memperlihatkan naskah berita yang dibaca oleh penyiar.

"Nah, anak-anak inilah yang namanya nas...." potong Pak Wisnu. "si...." sambar Kelana. He, he... ketawa semua deh anak-anak. Kelana udah laper yah, ingetnya nasi aja? Kelana nih emang iseng berat, sampai sempat nyobain jadi penyiar, Tapi bukannya nyiarin berita malah cuma duduk berputar-putar aja di kursi putarnya mbak penyiar. He, he...


Terus, kita juga ditunjukin ruang master untuk menyiarkan gambar dan ruang editing untuk mengedit gambar-gambar sebelum disiarkan. Di ruang editing, banyak komputer yang menggunakan software Adobe Premiere Pro untuk mengedit gambar. Sedangkan di ruang master, banyak tv yang menangkap gambar dari kamera yang berbeda-beda. Kan di studio kameranya nggak hanya 1, tapi 3. Untuk mengambil gambar dari sudut yang berbeda. Gitu deh, penjelasannya.

Di luar kantor, kita juga melihat mobil Bandung TV yang digunakan untuk meliput. Di dalamnya juga ada tempat mengedit dan menyiarkan gambar langsung ke kantor. Antena pemancar TV yang berwarna oranye juga terlihat menjulang tinggi. Terus, ada juga 2 antena parabola kecil berwarna putih untuk mengirim gambar lewat satelit.

Sebelum pamit, kita sempat berfoto bersama Pak Wisnu. Terus kita langsung ke Taman Lalu Lintas deh. Di sana, setelah membeli tiket anak-anak berbaris masuk dengan rapi. Kita naik sepeda, mandi bola, naik kereta api dan main di playgroundnya.

Akhirnya jam 12, kita semua masuk mobil untuk kembali ke SAB lagi. Sampai outing berikutnya, teman-teman...


Read more...

Tuesday, April 03, 2007

Open House at Mutiara Bunda

Waktu iseng main ke SD Mutiara Bunda, ketemu sama Dewi. Teman sekolah Bunda waktu SMA. Tepatnya temen se-ekskul Majalah 3 dulu. Panggilannya dulu Uta, soalnya namanya Sri Utami Dewi. Pangling deh... soalnya sekarang ramping banget euy. Jadi ngiri... :)

Ternyata Tante Dewi ini asisten guru kelas 3. Baru 1 tahun ini ngajar di Mutbun. Kebetulan kelas 3 lagi assembly di aula hari Jumat itu. Bunda ikutan nonton deh. Seru banget anak kelas 3 dipanggung beraksi, ceritanya bertualang di Mesir.

Beberapa hari kemudian, di suatu Minggu pagi, Bunda sempet nge-date sama Tante Dewi di Monumen Gasibu. Saking serunya ngobrol, tau-tau udah 3 jam lagi. He, he... maaf ya anak-anak, Bunda butuh ngerumpi juga sekali-kali...

Dari Tante Dewi juga, Bunda tahu ada Open House Mutbun hari Sabtu tanggal 17 Maret. Untung Ayah pas ada di Bandung dan mau diajak ngeliat ke Arcamanik sana. Tadinya mau bawa Adin. Tapi dia lagi nginep di Ciwulan dan udah punya acara sendiri. Ya udah, ngajak Alyssa aja deh. Acha di rumah dulu ya, takut kelamaan ntar bosen lagi dia...

Kita berangkat jam 8 dari rumah. Sekitar setengah jam, sampai deh di Mutbun. Banyak juga yang dateng, sampai dapet parkirannya agak jauh. Pas ngisi buku tamu, dikasih souvenir buku Sekilas SD Mutbun - CD Mutbun - Daftar Acara Open House.

Pas dateng, ternyata pentas seninya sedang berlangsung di lapangan basket. Anak-anak menyumbangkan beragam tarian dari berbagai daerah di Indonesia. Judul Open Housenya kan Indonesia Culture. Wah, pada kompak nih menarinya! Kostumnya juga lucu-lucu...

Ayah yang belum sarapan, langsung ngisi perut dulu di Kantin Mutbun. Di sana banyak ortu murid yang jualan. Pempek, salad dan soto banjar, batagor... hmm, pokoknya bikin ngiler deh. Ruang makannya cukup luas dengan barisan bangku-bangku. Jadi setiap makan siang, anak-anak ngumpul makan di sini katanya.

Kenyang makan, Alyssa langsung... main pasir dong! Apalagi coba. Hobi Miss Kingkong satu ini kan main pasir. Bahkan kalo ditanya "Ntar mau masuk TK yang mana, Al?", dia jawab, "Yang ada pasilnya, Bun!". What is it with children and sand? Dengan se-ngenenya dia langsung ngambil tanpa permisi (baca : ngerebut/nyolong) gelas plastik bekas aqua-nya salah seorang anak yang lagi main pasir juga. Mulai deh acara main pasirnya...


Playgroundnya asyik banget. Posisinya pas di bawah pohon rindang dan dikelilingi kolam pasir. Komplit mainannya, mulai dari jembatan goyang, spider web sampai tali buat gelantungan. Ayah aja sampai terkesan dan pengin ngebangun playground kaya gitu di samping rumah. Terus semua anak tetangga yang mau main di situ kudu bayar 1000. Dasar otak bisnis... playground juga bisa dibisnisin...

Sempet juga Alyssa ngejabanin tali-tali yang ada di playground. Bergelantunganlah dia seperti... yak, betul... Miss Kingkong. Ngomong-ngomong Miss Kingkong, baru-baru ini Alyssa kena batunya. Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Sepandai-pandainya Alyssa memanjat terali jendela dan loncat ke kasur, akhirnya jatuh juga ke lantai. Duh, bunyinya dahsyat buanget dan Alyssanya nuangis kuenceng buangeet. Untung nggak papa kepalanya. Abis itu Miss Kingkong kapok. Cukup loncat2 di kasur aja deh, sekalian diompolin. Hiks, kasurku malang, kasurku pesing...

Berseberangan dengan playground, terletak deretan kelas 1. Setiap kelas dinamai dengan nama cabang olahraga. Contohnya kelas 1 Berkuda. Kelasnya cukup luas dengan jumlah murid maksimum 25 orang termasuk 3 orang anak berkebutuhan khusus. Sama seperti Cendekia, setiap kelas dilengkapi pojok baca, karpet dan banyak hiasan dinding hasil karya anak-anak. Pokoknya colourfull banget.

Tante Dewi bilang, setiap awal masuk tahun ajaran baru, murid dan guru membuat Class Rules yang harus diikuti. Isinya boleh peraturan apa saja. Jadi kalau melanggar peraturan, sangsinya sudah dibicarakan bersama sebelumnya. Nah, buat murid yang patuh dan rajin, otomatis dapat point yang dihitung di Point Reward. Ntar yang point-nya paling banyak dapat Reward pas Assembly setiap Jumat.

Assemblynya dibagi 3 giliran : jam 9.20 kelas 3 & 4, jam 13.30 kelas 1 & 2 dan jam 13.30 jam 13.30. Setiap kelas boleh menampilkan acara apa saja, biasanya disesuaikan dengan tema kurikulum bulan yang bersangkutan. Seru yah...

Bunda juga sempat ngintip anak-anak kelas 4 yang sedang presentasi pakai OHP. Sementara temannya presentasi, anak-anak yang lain duduk mendengarkan, begitupun beberapa ortu yang ikut masuk di kelas.

Di belakang deretan kelas 1, ada lapangan bola yang luas. Selain untuk main bola (ya iyalah...), lapangan juga biasa dipergunakan untuk upacara maupun belajar di luar kelas. Lapangan bolanya ada 2 lho. Plus lapangan basket juga. Jadi areal gerak anak-anak cukup luas.

Setelah menyeberangi koridor sisi halaman bola, Bunda sampai ke sayap sekolah tempat kelas 5 dan 6. Kelasnya memang terletak agak jauh dari playground, biar suasananya lebih tenang. Soalnya murid kelas atas, belajarnya udah lebih serius dong. Isi kelasnya juga lebih serius. Di dinding, selain jadwal pelajaran dan hasil karya murid, ditempel pula Buletin Muda yang berisi kegiatan-kegiatan di Mutbun.

Akhir kata, pantas deh dengan fasilitas yang serba komplit itu Mutbun mengisyaratkan uang pangkal yang cukup fantastis dan mencengangkan seperti berikut ini :
  • Uang pendaftaran : 150 ribu
  • Uang pangkal : 12,5 juta
  • Uang kegiatan : 1,85 juta/tahun
  • SPP : 500 ribu/bulan

Read more...

Lilypie 2nd Birthday Ticker Lilypie 5th Birthday Ticker Lilypie 6th to 18th Ticker DaisypathNext Anniversary Ticker DaisypathAnniversary Years Ticker

About me

  • I'm Nadia
  • From Bandung, West Java, Indonesia
  • I'm mom of 3 kids, enjoys reading, story telling, traveling and recently digi-scrapping. I live in Bandung - Indonesia and currently work as a part time teacher. I hope in this blog I can share my love for scrapbooking to all digi-scrapper out there. And if you like some Quick Pages, you can grab them in in my Freebies section...
My profile

Shoutbox